Tidak ada masalah, tidak lantas menandakan pernikahan anda bersama pasangan harmonis. Terlibat adu argumen antara suami istri tidak selamanya di tanggapi negatif. Hal ini adalah salah satu ciri yang menandakan bahwa hubungan yang langgeng tercipta dalam rumah tangga anda. Dilansir dari Fimela.com, terdapat lima ciri yang menandakan pernikahan harmonis:
Pasangan sebagai 'teman' seutuhnya Menganggap pasangan sebagai sahabat dapat menjadi salah satu cara untuk membangun sebuah hubungan yang kuat dalam pernikahan. Seorang psychotherapist dan penulis buku ‘Building a Love That Last’, Charles dan Elizabeth Schmitz mengungkapkan bahwa pasangan yang baik akan melihat pasangan sebagai teman seutuhnya dan menjadi tempat mencurahkan segala hal.
Kejujuran Menurut Charles J. Orlando, seorang relationship expert dan penulis buku ‘The Problem with Women, Is Men’ mengungkapkan, memiliki hubungan yang memungkinkan anda dan pasangan saling terbuka dan jujur dapat membuat hubungan cinta menjadi semakin kuat.
Percaya ‘Karena dalam setiap perjalanan, kerikil kecil akan selalu ada.’ Begitulah pernikahan, cepat atau lambat, pasti akan ada masalah yang menjadi penguji. Hanya bagaimana cara anda berdua untuk menghadapinya adalah hal yang berbeda.
Survey yang berjudul Marital Instability Over the Life Course menemukan bahwa, pasangan yang masih mempercayai pernikahan mereka akan bertahan dan harmonis akan bertahan lama, dibandingkan dengan pasangan yang tidak percaya.
Melakukan banyak hal baru Penelitian oleh Arthur Aron, psychology dari State University of New York mengungkapkan bahwa pasangan yang sering mencoba banyak hal baru bersama akan jauh lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang hanya mengikuti rutinitas sehari-hari.
Sama seperti saat di awal hubungan, semua hal terasa baru dan menarik saat dilakukan bersama. Mengunjungi tempat baru, mencoba hal-hal baru, menghargai perasaan pasangan membuat ‘debaran-debaran’ itu tetap terjaga dan ‘hangat’.
Teman bertengkar Bagaimana mungkin? Survei berjudul Marital Insatability Over the Life Chourse membuktikan bahwa konflik dalam sebuah hubungan dianggap sangat baik. Karena anda dan pasangan tidak memendam masalah, melainkan memicu emosi masing-masing, berani berargumen, dan menemukan solusi bersama.
Menurut penulis buku ‘Don’t Bet on the Price’, Gilda Carle, Ph D, kemarahan adalahemosiyang sehat. Baginya, tidak masalah bila pasangan dipicu kemarahan, akan tetapi jangan lupa untuk meminta maaf bila memang salah dan memperbaiki diri dalam menjalani hubungannya kelak.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more